5 Aturan Berantem via SMS

Kamis, 07 Juni 2012

      PARA PECINTA NASI : Pada kesempatan pagi ini saya akan buat artikel tentang 5 Aturan Berantem via SMS artikel ini saya dapatkan dari blog tetangga yaitu info-asik.com,waah entah kenapa saya ingin aja buat artikel ini padahal saya engak suka berantem lewat sms/jejaring sosial lainya,tapi engak papa lah hanya untuk sekedar berbagi tanpapanjang lebar langsung aja simak.
      Namanya bertangkar walaupun pakai media apapun sepastinya menghabiskan tenaga jasmani dan rohani,namun kalo kita bertengkar melalui via nternet maupun sms jangan pernah seskali di abaikan.Bagaimanapun juga sebagai manusia,seorang manusia lebih mudah atau lebih bisa mengutarakan keluh kesahnya melalui via sms dan email,ketimbang kita menyampaikan keluh kesah kta secara langsung dan apabila kita mengutarakan keluh kesah secara langsung kadang-kadang kita susah untuk mengontrol emsosi kita.

Kata-kata kasar sering berhamburan apabila kita mengucapkan secara keluh kesah secara langsung, tetapi kalo kta encurahkan perasaan kta melalui email dan sms keadaannya bisa menjadi netral,sebenarnya kita mempunyai kesempatan menyusun atau memperbaiki kata agar tidak menyakiti hati sang penerima pesan,apabila terpaksa bertengkar melalui pesan singkat,anda harus 5 hal yaitu


1. Jangan memakai huruf besar
Memang tidak ada aturan tertulis dalam hal netiquette, namun pesan singkat yang semuanya ditulis dalam huruf besar memberi makna kemarahan, entah Anda memang sedang marah atau tidak. Jika Anda ingin menegaskan sesuatu, atau memastikan pesan Anda dipahami dengan baik, cetak tebal tulisan tersebut, atau gunakan garis bawah. Mencetaknya secara miring (italics) juga menjadi bentuk teguran yang lebih halus.

2. Semua kata dan tanda baca itu bermakna
Namanya juga pesan singkat, harusnya Anda bisa lebih singkat dalam menuliskan pesan, begitu mungkin menurut Anda. Namun jika Anda ingin membuat pesan Anda lebih efektif, pastikan Anda menyampaikannya dengan efektif. Jangan membuat panggilan atau labelling yang akan menyakiti hati penerima pesan Anda, dan berhematlah dengan penggunaan tanda seru. Tulis kalimat Anda secara ringkas, lugas, dan tetap menghargai si penerima. Jika suasana sudah begitu "panas", coba redakan dengan sedikit humor. Namun tetaplah hati-hati agar pesan Anda tidak disalahartikan.

3. Jangan menulis apa yang tidak akan Anda katakan secara langsung
Misalnya, Anda mengatakan bahwa calon mertua Anda terlalu memanjakan anaknya. Barangkali Anda berpikir, mumpung Anda sedang tidak menghadapi ibu dan anaknya secara langsung, maka Anda bisa mengatakan apa saja yang Anda mau. Apalagi ketika argumentasi berlangsung sesuai dengan yang Anda inginkan, Anda lantas merasa berhak untuk menyinggung apa saja yang mengganggu Anda. Jangan melantur ketika membahas mengenai apa yang tidak berjalan dengan baik di antara Anda berdua. Jaga agar emosi tetap terkontrol, meskipun Anda hanya sedang menghadapi ponsel atau komputer Anda.

4. Segera hentikan bila si dia tak menginginkannya
Tidak semua orang mau bertengkar melalui pesan singkat, instant messaging, atau e-mail. Emosi yang meluap-luap tak akan terpuaskan bila disampaikan melalui tulisan. Selain itu, pesan yang ingin Anda sampaikan kadang-kadang tidak akan diterima dengan baik. Ketika si dia memilih untuk menemui Anda dan membicarakannya secara langsung, hentikan saja aktivitas mengetik pesan di ponsel dengan penuh emosi. Lanjutkan perdebatan tersebut ketika Anda sudah bertemu dengannya. Dengan berhenti berbicara ketika emosi sedang memuncak, Anda juga jadi punya kesempatan untuk mendinginkan kepala. Dengan demikian, saat Anda bertemu dengannya Anda bisa membahasnya dengan lebih tenang.

5. Jangan memberi jawaban dengan satu kata
Paling sebal jika kita sudah mengeluarkan uneg-uneg dengan panjang lebar, namun si dia hanya menanggapi dengan kata "OK". Ya, kan? Kata tersebut memberi kesan Anda tidak peduli dengan apa yang disampaikannya. Maka Anda pun sebaiknya tidak merespons curahan hati sahabat Anda dengan satu kata saja. Kalau Anda memang tidak tahu bagaimana menanggapi uneg-unegnya, katakan saja, "Duh, aku nggak tahu mesti ngomong apa nih," atau, "Oh, begitu. Nanti kita bahas lagi kalau ketemu, ya." Jika semua kalimat tersebut gagal membuat hatinya tenang, kata-kata sederhana seperti, "Aku minta maaf, ya", akan sangat meluluhkan hati si dia atau sahabat Anda. Ketika pertengkaran sudah berakhir, jangan lupa sampaikan bahwa Anda mencintainya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. para pecinta nasi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger